Senin, 23 Maret 2009

09.00
==========================================================
Puasa : Detoksifikasi Luar-Dalam

 Tubuh kita adalah kuburan racun. Di zaman modern ini

 kira-kira ada 80 ribu jenis racun yang masuk ke tubuh

 lewat makanan, minuman dan udara yang kita hirup setiap

 detiknya! Detoksifikasi adalah jawaban untuk mengusir

 racun dari dalam tubuh.



 Racun adalah segala sesuatu yang memiliki dampak buruk

 pada fungsi sel tubuh. Racun ini ada yang diproduksi

 sendiri dan merupakan hasil olahan dari fungsi tubuh.

Ada

 pula yang terbuat dari zat kimia sintetis, zat asing

bagi

 tubuh kita.



 Racun buatan ini di zaman modern melenggang masuk tubuh

 dengan bebas lewat makanan, minuman, dan udara.

 Diperkirakan setiap tahun ada 2.000 jenis zat kimia baru

 buatan manusia yang masuk ke tubuh. Lebih mengerikan

lagi,

 diperkirakan 80 ribu zat kimia sudah telanjur masuk ke

 dalam tubuh.



 Dibandingkan dengan generasi kakek dan nenek dulu, tubuh

 kita penuh muatan racun. Di zaman kakek dan nenek belum

 ada makanan hasil olahan yang mengandung pengawet di

meja

 makan, kecuali kerupuk. Dulu semua makanan serba alami.

 Nenek kita pun dulu mencuci dan membersihkan rumah

memakai

 pembersih dari bahan alami.



 Ketika mereka membutuhkan udara segar, tinggal membuka

 jendela, bukan menyalakan AC atau memasang penyegar

 ruangan buatan. Mereka tidak direpotkan telepon genggam

 dan komputer, yang diam-diam juga beracun.



 Kebanyakan racun yang menumpuk dalam tubuh kita berasal

 dari gaya hidup, terutama kebiasaan mengonsumsi makanan

 olahan. Makanan jenis ini mengandung zat-zat artifisial,

 pengawet, penstabil, pewarna, perasa, lemak trans yang

 sangat berbahaya.



 Selain itu, makanan olahan kaya akan garam dan gula.

Lebih

 parah lagi, makanan tak sehat biasanya mengandung

 pestisida, hormon, dan racun metal berat berbahaya.



 Serangan racun juga masuk ke tubuh setiap hari lewat

 obat-obatan, nikotin dari rokok dan kafein kopi. Tak

 banyak orang sadar bahwa obat bebas ataupun obat resep

 dokter sebenarnya juga merupakan sumber racun berbahaya.



 Dibersihkan hati



 Sebenarnya tubuh sudah memiliki sistem sendiri untuk

 membersihkan diri dari racun. Jika sistem dalam tubuh

 bekerja secara optimal, tentu saja racun yang "indekos"

 itu jumlahnya akan minimal. Tubuh yang sehat dan bekerja

 secara optimal ditandai dengan setidaknya dalam sehari

 buang air besar sekali atau dua kali.



 Perjalanan makanan dalam tubuh manusia sehat antara 24

 hingga 48 jam. Kenyataannya, transit makanan dalam tubuh

 manusia sibuk dan tak sempat berpola hidup sehat bisa

 mencapai 65 hingga 100 jam!



 Buktikan sendiri dengan mengonsumsi akar bit. Warna bit

 itu akan mengotori warna feses, sehingga Anda bisa tahu,

 kapan saat makan dan kapan makanan itu keluar dalam

bentuk

 feses.



 Organ tubuh yang paling bertanggung jawab dalam

 membersihkan tubuh dari racun adalah hati. Dalam rongga

 tubuh, hati adalah organ terbesar. Warnanya cokelat

 kemerahan gelap karena setiap waktu organ hati menampung

 kira-kira setengah liter darah.



 Ada dua pembuluh yang menyuplai darah ke dalam hati.

 Sebagian besar suplai darah itu berasal dari pembuluh

 portal yang membawa zat makanan dan racun dari sistem

 pencernaan. Sisanya dari pembuluh arteri hepatik yang

 membawa darah kaya oksigen dari jantung.



 Hati tersusun dari kira-kira 300 miliar sel yang siap

 mengontrol proses metabolisme tubuh. Apa pun yang kita

 makan, minum, hirup lewat udara, serap lewat kulit,

 semuanya akan terkumpul di hati. Sel-sel hati ini akan

 memproses nutrisi dari zat makanan menjadi zat yang

 dibutuhkan tubuh.



 Racun-racun juga dimetabolisasi oleh hati, sehingga

dapat

 dibuang dengan aman. Beberapa racun yang sudah dicerna

itu

 disalurkan ke pembuluh darah, dan akhirnya disaring oleh

 ginjal untuk kemudian dibuang lewat air seni.



 Zat racun yang lain dibawa oleh cairan empedu, cairan

 berwarna kuning atau kehijauan yang diproduksi oleh

hati.

 Cairan ini dibawa melalui saluran empedu menuju kandung

 empedu dan usus untuk kemudian dibuang lewat buang air

 besar.



 Tugas hati tak hanya itu. Hati adalah pabrik zat kimia

 yang penting dalam tubuh kita. Hati bertugas menyimpan

 kelebihan gula alias glukosa. Glukosa dikeluarkan tubuh

 ketika kita butuh energi. Hati juga memproduksi albumin,

 cairan empedu, kolesterol, faktor pembeku darah, globin,

 dan faktor-faktor kekebalan tubuh.



 Albumin adalah protein yang mengatur pertukaran air

antara

 darah dan jaringan. Empedu adalah cairan yang membawa

 keluar zat tak berguna dan mencerna lemak di usus kecil.



 Kolesterol adalah zat yang dibutuhkan sel dalam tubuh.

 Faktor pembeku darah dibutuhkan untuk menghentikan

 perdarahan. Globin adalah bagian hemoglobin pembawa

 oksigen dalam darah. Faktor kekebalan tubuh melindungi

 tubuh dari infeksi.



 Cuti badan



 Boleh dibilang, beban kerja yang diemban hati sungguh

 berat. Meski begitu, hati tak pernah mengeluh bekerja

 keras saat kita terlalu banyak mengonsumsi lemak atau

 rajin memasukkan racun ke dalam tubuh. Kerap terjadi

hati

 tiba-tiba ditemukan sudah bengkak dan rusak tanpa

 pemberitahuan lewat gejala-gejala tertentu.



 Tak perlu menunggu hati rusak untuk mengetahui tubuh

penuh

 racun. Tanda-tanda tubuh tersesaki oleh racun ini

 sebenarnya mudah dikenali. Berat badan yang bertambah

bisa

 merupakan tanda tubuh kelebihan racun.



 Demikian juga kehadiran selulit di paha dan daerah lain.

 Selulit ini sebenarnya merupakan lemak beracun yang

 terperangkap di kulit daerah pinggul, paha, dan pantat.



 Selain itu, alergi, sakit kepala, tekanan darah tinggi,

 gangguan menstruasi, hipoglikemi atau gula darah rendah,

 sindrom kelelahan kronis, kadar kolesterol dan tekanan

 darah tinggi, ketidakseimbangan hormon, ketidaksuburan

 sebenarnya merupakan tanda-tanda bahwa tubuh membutuhkan

 detoksifikasi.



 "Detoksifikasi adalah sebuah usaha untuk membersihkan

 tubuh dengan menghilangkan racun yang mengendap dalam

 tubuh," ujar Dr. Inayah Budiasti, Sp.GK, MS, dokter

 spesialis gizi yang berpraktik di Hang Lekiu Medical

 Center Jakarta.



 Cara bersih-bersih racun adalah dengan mengurangi beban

 kerja tubuh. "Yaitu dengan memilih jenis makanan yang

 diasup supaya tidak membebani kerja tubuh. Nah, bulan

 Ramadan merupakan masa untuk tidak memberi beban berat

 bagi tubuh," kata dokter yang akrab disapa Dr. Asti ini.



 Sehari-hari tubuh punya pekerjaan rutin berat, "Setiap

 hari tubuh harus menyiapkan sistem tubuh berupa produksi

 imunitas, hormon, antioksidan, dan lain-lain. Tubuh juga

 harus memperbaiki sel tubuh dan mengganti jaringan.

Selain

 itu, tubuh juga harus memproduksi dan mensuplai makanan

ke

 seluruh tubuh," paparnya.



 Puasa, menurut Dr. Asti, merupakan cara ideal untuk

 membersihkan tubuh setelah setahun bekerja keras.

"Seperti

 halnya kita yang bekerja terns, tubuh juga butuh

liburan,"

 ujarnya. Pada saat "liburan" itu tubuh memperbaiki

seluruh

 sel-sel di dalamnya.



 Proses reparasi sel itu bertahap dan membutuhkan waktu.

 "Sistem tubuh kita ini sangat kompleks. Tubuh tidak bisa

 menerima kejutan berupa sistem pembersihan yang mendadak

 dan singkat," ungkapnya.



 Bulan Ramadan, menurutnya, ideal karena waktunya

panjang,

 sehingga tubuh punya kesempatan beradaptasi. Sebagai

 detoksifikasi yang meringankan kerja sistem tubuh,

ibadah

 puasa hendaknya dijalankan dengan bijaksana.



 "Jangan sampai makan berlebihan karena takut lemas dan

 lapar saat berpuasa," ujar Dr. Asti.



 Jadi alih-alih mengistirahatkan tubuh, berat badan malah

 naik. Karena takut lapar atau bisa juga balas dendam

 seusai menahan lapar selama 14 jam, makan jadi

berlebihan

 dan tak mempertimbangkan gizinya. Bukan hanya berat

badan,

 kadar kolesterol juga ikut meroket gara-gara pola makan

 yang keliru saat berpuasa.



 Perbanyak serat



 Banyak orang mengira kehilangan jam makan dan takut

lemas,

 sehingga makan berlebihan. Menurut Dr. Asti, sebenarnya

 kita tidak kehilangan waktu makan. Sehari kita makan

besar

 tiga kali dan dua kali camilan. Pada saat puasa, dengan

 pengaturan waktu makan, kita tidak kehilangan waktu

makan.



 Saat sahur pukul tiga, kita makan setara makan pagi.

 Sebelum imsak, jangan lupa makan buah atau minum susu.

Ini

 setara dengan mengonsumsi snack pagi.



 "Setelah itu kita berpuasa dan baru mulai makan setelah

 buka. Ada yang langsung mengonsumsi makan berat saat

buka,

 ada juga yang memilih camilan. Yang mengonsumsi makan

 berat, setelah magrib dan salat tarawih boleh makan

snack.

 Jadi sebetulnya, dengan pengaturan makan seperti ini

kita

 tidak kehilangan waktu makan," papar Dr. Asti.



 Sering merasa lemas saat puasa itu terjadi karena salah

 strategi. Rasa lemas terjadi karena saat sahur

mengonsumsi

 makanan yang memancing produksi insulin dalam tubuh.

 Insulin ini kemudian menyebarkan membawa makanan untuk

 disalurkan ke seluruh sel yang membutuhkan.



 "Usus pun cepat kosong. Kondisi ini akan memicu lambung

 memproduksi asam lambung. Lalu ini memicu otak

memproduksi

 sinyal lapar," tuturnya.



 Karena berpuasa, perut tak boleh diisi. Keadaan ini akan

 ditanggapi tubuh dengan mengirim sinyal kondisi

kelaparan.

 Dalam kondisi ini, tubuh yang lemas dan kelaparan

disikapi

 tubuh dengan melambatkan metabolisme tubuh.



 Agar terhindar dari situasi itu, Dr. Asti menyarankan

 untuk tidak menyantap makanan pemicu insulin di saat

 sahur. "Makanan yang memicu insulin itu contohnya adalah

 nasi padang," ujarnya.



 Supaya tubuh tetap segar dan mampu menjalankan fungsi

 detoksifikasi, ia menyarankan konsumsi banyak serat dan

 air saat sahur. Serat dan air lebih lama mendiami usus,

 sehingga tldak segera membuat tubuh mengirim sinyal

lapar

 ke otak. Selain itu, serat baik untuk melancarkan buang

 air besar. Serat berasal dari buah dan sayur. "Jangan

lupa

 buah saat sahur. Lalu pilih menu berkuah saat sahur,

 misalnya sup sayuran," tuturnya.



 Aturan lebih ringan saat berbuka puasa. "Yang harus

 diingat, jangan makan berlebihan saat buka. Ingat, kolak

 dan cendol nilai kalorinya bisa 200 hingga 300. Jangan

 makan terlalu banyak. Bila tahu akan dijamu untuk makan

 malam, pembuka puasa diperingan. Kalau makan kolak,

 sebaiknya pilih yang santannya encer," katanya.



 Sembilan Manfaat Detoksifikasi



 1. Berat badan turun, selulit berkurang

 Berat turun adalah efek samping yang langsung terasa.

 Berat akan stabil jika detoksifikasi dan hidup sehat

terus

 berlanjut. Selulit (lemak yang terperangkap dalam kulit)

 biasanya berkumpul di sekitar pinggul, paha dan pantat

 berkurang jika racun berkurang.



 2. Kadar kolesterol dan tekanan darah berkurang

 Detoksifikasi berarti mengurangi lemak jenuh dan garam,

 tetapi meningkatkan asupan buah dan sayuran serta asam

 lemak esensial. Hasilnya, kadar kolesterol dan tekanan

 darah menurun.



 3. Kulit lebih cantik

 Kulit bermasalah merupakan cermin masalah di dalam

tubuh.

 Jerawat, eksim, psoriasis, dan lain-lain bisa

diringankan

 dengan detoksifikasi.



 4. Meningkatkan vitalitas

 Kadang kita merasakan lelah saat ada masalah dalam

hidup.

 Vitalitas adalah hadiah yang didapat usai menjalani

 detoksifikasi.



 5. Pencernaan sehat

 Pencernaan penuh racun tidak efisien menyerap nutrisi

 karena banyak sumbatan. Racun di saluran cerna itu bisa

 bocor dan masuk ke aliran darah, sehingga menimbulkan

 gejala alergi, lemah, dan sakit kepala. Buang air besar

 lancar dan rutin pertanda pencernaan bersih.



 6. Kesuburan meningkat

 Detoksifikasi merupakan cara mudah dan murah untuk

 meningkatkan kesuburan. Lakukan detoksifikasi tiga bulan

 sebelum berencana hamil.



 7. Sembuh dari masalah kronis

 Migrain, sembelit, stres merupakan masalah kronis,

mungkin

 tanpa diketahui akar penyebabnya. Detoksifikasi bisa

 mencabut akar masalahnya.



 8. Sistem kekebalan tubuh meningkat

 Kekebalan tubuh meningkat dengan nutrisi yang tepat.

 Detoksifikasi memberikan tubuh penuh vitamin dan

 antioksidan yang menjaga dan meningkatkan sistem

 kekebalan.



 9. Membersihkan pikiran

 Membawa pikiran beracun mengenai diri sendiri, misalnya

 tentang kegagalan, akan membatasi sukses dan

kebahagiaan.

 Detoksifikasi membantu membersihkan pikiran, sehingga

Anda

 bisa:



 • Membebaskan diri dari emosi negatif seperti kemarahan,

 kesedihan, ketakutan, rasa bersalah, rasa sedih.

 • Menghentikan kebiasaan buruk dan mengubah kesimpulan

 yang menggerogoti kenikmatan dan kesuksesan hidup.

 • Mengurangi stres dan menambah rasa tenang, percaya

diri,

 dan kepuasan dalam segala situasi.

 • Menyelesaikan konflik dengan keluarga, teman, dan

rekan

 kerja.

 • Meningkatkan kejernihan mental dan kreativitas.



 Mendeteksi Racun Dalam Tubuh



 Hidup di tengah dunia modern, rasanya sulit mengklaim

diri

 bebas dari racun. Mari ikuti tes di bawah ini untuk

 mengetahui seberapa besar risiko yang kita alami untuk

 kemasukan racun. Jika menjawab "ya" untuk salah satu hal

 di bawah ini, tak ada salahnya untuk mengikuti

 detoksifikasi.



 Pola makan

 Apakah Anda makan atau minum secara teratur:

 1. Makanan olahan seperti makanan jadi, roti, makanan

 kalengan, biskuit, keripik, cake, cokelat, atau permen.

 2. Daging/ikan nonorganik.

 3. Makanan asin, termasuk di antaranya kecap asin.

 4. Gula/pemanis yang ditambahkan ke makanan atau

minuman.

 5. Produk susu nonorganik.

 6. Minuman berkafein.

 7. Minuman berkarbonasi.

 8. Alkohol.

 9. Jus atau minuman yang mengandung zat tambahan seperti

 pengawet, pemanis, dan lain-lain.



 Di rumah dan tempat kerja:

 1. Apakah Anda membersihkan rumah menggunakan

disinfektan?

 2. Apakah Anda menggunakan microwave?

 3. Apakah Anda memasak barbecue lebih dari sekali

sebulan?

 4. Apakah Anda sering memasak bertemperatur tinggi

seperti

 memanggang?

 5. Apakah Anda menggunakan pestisida di kebun?

 6. Apakah Anda tinggal di dekat kebun yang menggunakan

 pestisida?

 7. Apakah Anda tinggal di dekat kabel tegangan tinggi

atau

 dekat menara pemancar telepon genggam?

 8. Apakah Anda tinggal di dekat lapangan terbang?

 9. Apakah Anda tinggal di kota besar?

 10. Apakah Anda bekerja di ruangan ber-AC?

 11. Apakah Anda bekerja di pabrik bahan kimia?

 12. Apakah Anda bekerja menggunakan peralatan elektronik

 seperti mesin fotokopi dalam jangka waktu panjang?



 Langkah Detoksifikasi Sederhana



 • Hindari makanan atau minuman mengandung zat pemanis,

 pewarna, pengawet.

 • Pilih makanan segar, jangan makanan olahan.

 • Pilih makanan organik

 • Batasi daging

 • Gunakan pembersih rumah dari bahan alami

 • Simpan makanan di piring keramik

 • Banyak minum air putih

 • Hindari gorengan

 • Kurangi kafein

 • Kurangi penggunaan televisi, telepon genggam.



 Tanda Perlu Detoksifikasi



 Apakah Anda mengalami hal-hal berikut ini?



 Berkaitan dengan fungsi hati:

 • Selulit

 • Mual setelah mengonsumsi makanan berlemak

 • Bertambah gemuk di perut atau kelebihan berat badan

 • Depresi, perubahan suasana hati

 • Alergi, asma

 • Sakit kepala

 • Tekanan darah tinggi

 • Gangguan menstruasi/timbulnya menopause dini

 • Gula darah rendah

 • Sindroma kelelahan kronis

 • Ketidakseimbangan hormon

 • Ketidaksuburan

 • Nyeri di payudara



 Berkaitan dengan pencernaan:

 • Lendir kekuningan di pagi hari

 • Sembelit

 • Kembung

 • Sering buang air besar encer

 • Susah buang air besar.



 (Dikutip dari Senior, sumber situs Cybermed 29 Sep 2008

 16:00:00 WIB)



=========================================================



 2. Rahasia Alami Detoks





> ========================================================



 Buah segar adalah gudang zat gizi yang penting bagi

tubuh.

 Dengan kandungan vitamin, mineral, serat, asam amino dan

 enzim, buah segar akan selalu menjadi tokoh penting

dalam

 segala macam program detoks karena membantu mengikat

racun

 dan membuangnya dari dalam tubuh.

 Buah Jeruk

 Buah menyegarkan ini mengandung banyak vitamin C,

 antioksidan kuat yang mampu melindungi tubuh dari

radikal

 bebas yang berbahaya dan mencegah penuaan dini.

 Antioksidan juga membantu mengurangi resiko terserang

 kanker dan penyakit jantung serta meningkatkan

penyerapan

 zat besi.

 Jeruk lemom mungkin adalah buah pembersih paling baik.

 Kandungan astringen dan antiseptiknya merangsang kerja

 hati dan kantong empedu. Segelas air panas dan perasan

 jeruk lemon segar adalah cara paling baik untuk memulai

 sebuah rencana detoks. Perasan jeruk dan grapefruit

segar

 akan merangsang pencernaan dan menyehatkan system tubuh.

 Selain itu, perasan buah-buahan tersebut juga kaya akan

 beta-karoten, kalsium, fosfor dan potassium.



 Apel, Pir dan Anggur

 Apel yang renyah mengandung asam malat dan asam

tartaric,

 yang berperan meningkatkan kerja system pencernaan dan

 membersihkan hati. Kandungan pectin yang tinggi akan

 mengikat logam berat, seperti timah. Apel juga

menyediakan

 pasokan energi yang stabil dengan kandungan fruktosa

(gula

 asam)

 Buah selanjutnya adalah Pir. Apabila dimakan secara

 teratur, pir bisa membantu mempercantik kulit dan

membuat

 rambut berkilau. Selain itu, pir juga berperan sebagai

 obat diuretic (pendorong produksi air seni) dan laksatif

 (pencahar) yang efektif. Buah lainnya adalah anggur.

 Anggur yang banyak digunakan dalam monodiet sehari

 merupakan salah satu alat detoks yang paling efektif.

Buah

 ini terbukti dapat meringankan sembelit dan membantu

 mengatasi masalah ginjal, hati, system pencernaan, serta

 kulit. Anggur yang paling baik adalah anggur putih atau

 anggur merah.



 Mangga

 Buah dengan daging yang lembut dan harum ini terbukti

 mampu membersihkan darah. Buah ini juga baik untuk

system

 ginjal dan pencernaan



 (Sumber : buku “Rahasia Alami Detoks”, Tracey Kelly,

 Penerbit Erlangga, dari situs blog Pengobatan)





=================================================

 3. Krisis Penyembuhan atau Detoksifikasi





> ================================================



 Ada beberapa metode detoks yang sering dilakukan saat

ini.

 Mulai dari yang alami seperti puasa hingga yang

 menggunakan suplemen herba atau obat-obatan tertentu.

 Program detoks yang baik harus dapat:



 menormalkan pH (kadar keasaman) pencernaan

 meringan beban fungsi enzim di pankreas

 melancarkan kerja empedu dan mencairkan cairan empedu

 mengurangi lemak dan penyumbatan pada liver

 membangun flora usus

 melancarkan pembuangan lendir dan ampas dari dinding

usus

 agar penyerapan zat makanan menjadi lebih baik

 membuang kotoran yang menyumbat saluran usus (catatan:

 penyumbatan pada usus dapat mengakibatkan kanker usus)

 merangsang peristaltik usus agar pembuangan lebih lancar

 membersihkan darah

 membersihkan saluran kencing dan memperbaiki

keseimbangan

 cairan tubuh

 melancarkan peredaran getah bening

 membuka pori-pri kulit

 mengeluarkan lendir dari paru-paru serta melancarkan

 pernapasan



 Biasanya perlu waktu 6 – 12 bulan untuk mencapai semua

 itu, dan juga sangat bergantung pada kondisi keracunan

dan

 kedisiplinan setiap individu.



 Metode detoks yang paling mudah dan aman adalah juice

 fasting, yaitu puasa menghindari makanan padat dan

 pembentuk asam, dan hanya mengkonsumsi jus buah segar

 sepanjang hari dalam porsi tertentu. Puasa ini aman bagi

 semua orang. Mereka yang menderita kanker stadium

lanjut,

 diabetes, atau gagal ginjal harus di bawah pengawasan

 ahli.Istirahat dan relaksasi sangat penting dalam

program

 detoks. Jika masih sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas

 lainnya, sebaiknya tidak melakukan detoks. Laju

 metabolisme tubuh selama detoks akan menurun, begitu

pula

 suhu tubuh, tekanan darah, nadi, dan saluran pernapasan.

 Ini merupakan proses alamiah karena tubuh akan melakukan

 penghematan energi dan sebagian besar energi akan lebih

 dikonsentrasikan untuk proses pembuangan racun.



 Proses keluarnya racun juga menimbulkan reaksi tidak

 nyaman pada tubuh, yang secara medis dikenal sebagai

 gejala kemunduran (withdrawal symptoms). Beberapa gejala

 mirip dengan gejala sakit atau sakaw pada pemakai

narkoba

 yang sedang menjalani program pembersihan. Sebaliknya,

 dalam paham pengobatan alami, gejala ini disebut krisis

 penyembuhan (healing crisis). Gejala ini biasanya muncul

 pada hari ke-3 sejak dimulainya program detoks. Gejala

 yang terasa biasanya hanya muncul satu hari saja.

Kecuali

 gejala seperti flu (pengeluaran lendir melalui saluran

 pernapasan) biasanya berlangsung lebih lama.



 Beberapa hari setelah itu kita mulai merasa tidak

 kelaparan lagi, walaupun adakalanya muncul gangguan

 seperti memikirkan makanan-makanan tertentu padahal

perut

 sedang tidak lapar.



 KRISIS PENYEMBUHAN



 Gejala demam atau flu

 Diare atau sebaliknya, malah mengalami sembelit (sulit

 buang air besar). Jika terjadi sembelit, bisa dibantu

 dengan enema atau kolonhidroterapi/”cuci usus”.

 Nyeri otot atau sendi

 Sakit kepala atau migrain (umumnya pada perokok dan

 peminum alkohol)

 Mual-mual atau kembung

 Lesu

 Banyak mengeluarkan riak atau lendir

 Gatal-gatal atau berjerawat (jika sebelumnya mempunyai

 masalah dengan kulit

 Napas bau dan muncul lapisan tebal pada permukaan lidah

 (dapat dikerok dan dibersihkan dengan sendok atau alat

 khusus pengerok lidah)

 Mudah merasa kedinginan (karena suhu tubuh menurun)

 Gangguan emosional (uring-uringan atau emosional)

 (Dikutip dari situs Foodcombiningways)

0 comments: